Kamis, 27 September 2012

Curhat Kemaren

Kulangkahkan kaki pulang dari kampus, nggak begitu jauh sih jaraknya dari rumah. Tapi nampaknya aku sedang malas jalan kaki ke rumah. Kuputuskan naik angkot. Ku turun tepat di sebrang pasar. Dengan berat hati aku terpaksa berjalan sampai ke rumah..

Padahal baru jam 15.30 tapi rasanya sudah hampir jam 18.00. Langitnya mendung. Tetes air pun jatuh ke handphone-ku, gerimis pikirku. Tuhan tahu benar apa yang kurasakan sekarang, sama seperti langit yang begitu mendung..

Biasanya aku tidak pulang sendirian, ada dia yang menemaniku. Namun, kejadian 24 jam yang lalu terlalu menyakitkan bagiku hingga aku tak sanggup untuk mengajaknya pulang bersama, bahkan untuk menatap facebook pun berat rasanya. Kupikir hidupku lengkap dengan kehadirannya. Aku tahu sejak awal kami tak memiliki perasaan yang sama. Tapi pulang bersamanya tetap menjadi hal yang menyenangkan untukku.

Menyakitkan untuk berbicara lebih lanjut tentangnya..

Sejak kejadian 24 jam yang lalu itu, ia sukses membuatku tak dapat menyelesaikan semua tugas gambarku. Persetan dengan kalian yang akan menganggapku CENGENG dan BERLEBIHAN. Tapi perasaanku memang tak sekuat orang lain yang tahan banting meski telah berkali-kali patah hati..

Suara Hati Edga

holaa~ *teriak pake toa mesjid*
long time no see, my diary...

disini BUANYAAAAAAAAAAAAAAAAK banget yang ingin edga ceritain. dari mulai masuk modelling, sampe edga berhenti, sampai saat-saat kuliahnya edga.

TO THE POINT AJA YA,
yang paling ingin kuceritakan adalah beberapa hari kebelakang. aku ngedown karena satu masalah sepele yang berujung ke permasalahan yang lebih kompleks dan fatal. aku butuh hiburan. aku ingin lari dari semua kepenatan ini.

semua ini berawal dari keteledoranku menaruh hati. kelalaianku menjaga perasaanku sendiri. sudah pernah terbakar karena main api, malah mencobanya berkali-kali. hal ini akan berpengaruh pada gambaranku, dan tentunya berpengaruh pada NILAI-ku.

kenapa?
karena sekarang aku adalah mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain di sebuah Universitas Swasta di kota Bandung. bila mood ku jelek, gambar yang kuhasilkan akan jauh lebih buruk dari moodku. dan itu akan membuatku semakin DOWN, dan DOWN. aku ingin mendapatkan nilai yang bagus, yang dapat membuat orang tuaku bangga dan bisa membuatku kuliah gratis lagi di tahun depan.

yang kubutuhkan sekarang hanya seorang SAHABAT dan sebuah HIBURAN. tidak sulit kan? namun untuk berteman denganku, akan sangat MAHAL harganya. karena takkan mudah bagi kalian untuk mengerti perasaanku. sekalipun kalian mengerti, belum tentu kalian dapat membantuku. aku butuh sahabat yang benar-benar seorang sahabat, namun tak ada satupun yang bisa kusebut SAHABAT.

tolong aku...





The Rain_TOLONG AKU

Powered by mp3skull.com

Rabu, 02 November 2011

pengaruh TV

Anak kecil zaman sekarang udah tau tentang pacaran, bahkan udah tau tentang hal-hal "biologis" dan anatomi tubuh lawan jenis(you know lah). Aneh kan? Padahal ortu kita waktu kecil ga kaya gitu deh. Aku heran deh anak kecil sekarang sotoy abis, lebih dari orang yang lebih tua dari mereka.

Yaaah itulah pengaruh TV, dari tontonan junk yang ga guna. Untung aja adik aku sukanya nonton acara religius. Sinetron zaman sekarang ga mendidik banget sih. Sandal yang Ditukar, Cinta Pari, dll. Cuma merusak moral bangsa, anak SD aja main labrak-melabrak adik kelasnya. Pacaran, mojok berduaan di skola sampai lupa waktu di sekolah seakan udah jadi hal yang lumrah. Ngumbar-ngumbar kemesraan di muka umum itu seolah jadi hal yang FABOULOUS yang ada juga MENJIJIKAN!

Apa mereka tau mereka itu udah pada melenceng dari norma agama? Apa mereka tau pakaian mereka juga merusak moral? Ngumbar-ngumbar aurat dengan baju seksi-seksi, kayak situ Maria Ozawa aja! Udah badan lemak semua, pake Hotpants berbahan Jeans dan Tanktop untuk jogging, mau olahraga atau ngumbar keseksian tuh? Foto mesra-mesraan (kissing) diposting ke jejaring sosial..


Haduh, sadar diri dong. Jangan bikin negara ini makin buruk aja!


Tolong beri pemandangan yang baik bagi generasi muda Indonesia, JANGAN BIARKAN KAMI TERACUNI TONTONAN YANG TAK BERMUTU, dan tolong ya para pabrik figur jangan memberi contoh yang ga baik buat para pemirsa.

Selasa, 01 November 2011

Cewe Alay Otak Kosong

Sekarang ini banyak banget ya cewe ber-make up tebal ga jelas kayak mau nyinden di acara kliningan bajidoran.. Mayoritas remaja, especially in Bandung, mereka pada mentingin gaya. Si cowonya cuma tau gaya EMO (Entog MOdol?) dengan gaya poni gondrong-gondrong ga jelas. Cewenya? Mamantes pisaaaan...

Yang saya gak suka itu sudahlah ALAY, otaknya pun cuma berisi FASHION, mending lah kalau bagus, lah kalau ALAY? Apa kata dunia???
Berikut adalah ciri cewe alay yang ga berotak:


  1. menggunakan behel murahan / behel dengan warna yang norak abis. pake behel tapi SPP nunggak berbulan-bulan
  2. Pake kosmetik yang ga jelas mutunya dan belum terdaftar dalam DEPKES RI
  3. Pake bedak tebel sampe kaya topeng
  4. Memakai softlense dengan warna mencolok ke sekolah
  5. Jam tangan yang dipakai adalah jam yang lagi ngetrend. Kalau merek A lagi ngetrend ya mereka jadi serempak pake jam tersebut
  6. Pacaran super-norak, pake panggilan "Pangeran Belut-Putri Tutut", "Ayah-Nda", dll.
  7. Membuat singkatan yang udah terlalu lumrah di telinga orang Indonesia, such as Riegista, Rinasta, Dinasta, Gabusta, dll.
  8. Pacaran di sekola sampe lupa waktu
  9. Ngumbar-ngumbar kemesraan di muka umum
  10. Pake Lipstik murahan ke sekolah yang warnanya merah eksotis... (kaya habis kepedesan keliatannya)
  11. Rambut dicat warna-warni... Kayak komedian Sule.
  12. Rambut dicatok pake setrika, sampe lurus kaku kaya abis kesetrum
  13. Foto menjulurkan lidah + pake tanktop (serasa Maria Ozawa)
  14. Tiap hari ngomongin Fashion dan cowok melulu
  15. Jangan haraplah kalian bisa ngomongin tentang IT, kesehatan, Anime, apalagi FISIKA sama mereka

anak remaja zaman sekarang, ckckckck

Seorang siswa salah satu SMK swasta di Bandung merokok di pinggir jalan dengan memakai atribut sekolahnya, di Jl. Gandapura pada hari Kamis (27/10). Menurut salah satu narasumber terpercaya siswa tersebut berinisial HH, membawa motor automatic dengan plat nomor D **** HT. Dalam aksinya ini siswa tersebut tidak sendirian, ia ditemani teman-temannya yang masih satu sekolah.

Anak-anak yang seharusnya langsung pulang ke rumah dan belajar, malah merokok terang-terangan di pinggir jalan, ketawa-ketiwi pake seragam sekolah itu buat saya nggak sopan banget. Memalukan. Menurut saya tindakan seperti itu mirip dengan tingkah laku para Pekerja Seks Komersial. Bocah-bocah seumuran itu sih ceritanya mau dibilang LAKI, tapi malah kayak BANCI PEREMPATAN! Apa ini generasi penerus bangsa kita?!

Mau jadi apa negara Indonesia di masa depan kalau punya penerus yang kayak gitu? Masalahnya bukan satu orang aja yang kaya gitu, kalau satu doang sih mending.. Tinggal basmi aja oknum itu. Tapi kalau udah menjamur? Mau digimanain? Masih bocah aja udah berani kayak gitu, bagaimana selanjutnya? Nge-drugs? Mabok-mabokan? Indonesia mau kaya gimana kalau orangnya kaya gitu semua? Tamatlah nasib kita kalau di masa depan negara kita kayak gitu.

Saya sangat prihatin banget sama masalah ini karena saya juga masih SMA (meskipun bentar lagi juga lulus), tapi di usia saya yang masih 16 tahun ini rasanya kalau lihat orang yang seumuran saya memalukan seperti itu rasanya saya pengen tampar dia. Kenapa? Karena dia sudah menginjak-injak nama baik sekolahnya, dan parahnya sekolah itu malah cuek bebek dan bilang 'Aaah, itu mah udah biasa, neng!'. Sekolah macam apa itu????

Saya ingin banget lho anak-anak SMA (dan setingkatannya) yang saya lihat pas lagi kaya gitu dihukum seberat-beratnya biar mereka jera, dan ngga mau kayak gitu lagi.

Jumat, 28 Oktober 2011

budaya daerah? akankah...........

kalau saya lihat orang sekeliling saya, rasanya jarang sekali mereka ngobrol pake bahasa daerah, kebanyakan ngobrol dengan bahasa baku atau bahasa indonesia formal sekalian.. padahal bahasa daerah juga penting, tariannya, juga kesenian lainnya itu sangat penting.. kalau udah diambil negara lain baru tau rasa deh!
memang saya pun tidak begitu bisa menggunakan bahasa sunda, tapi saya menggunakan bahasa sunda dalam percakapan saya sehari-hari, dan saya sangat menyukai lagu-lagu pop sunda. walaupun keluarga saya bukan orang Sunda asli, tapi saya tinggal di Bandung, dan saya sangat menggemari semua keseniannya.

zaman sekarang, sampai makanan pun senengnya sama makanan luar. padahal makanan-makanan domestik juga lebih enak lho. contohnya rendang, ulukutek leunca, sate kambing, bolu kijing, dodol garut, kikil, nasi uduk, nasi kuning, pepes tahu, dll. tapi kok (yang saya lihat) makanan yang lebih dipilih adalah junkfood dan makanan luar lainnya.

cobalah kita mencintai produk negri sendiri, mulai dari makanan aja. udah berapa sih budaya dan daerah kita yang diambil orang lain? kalian mau 'kan indonesia maju?

Minggu, 28 Agustus 2011

Rememberance eps 1

rememberance #1

[screen : hujan salju di suatu tempat]
woman: Salju sudah turun berjatuhan.. Indah sekali. Di saat seperti ini, apa yang kamu lakukan, kuroneko?

[change screen]
square baloon : (tak terasa musim dingin sudah datang, dan sekarang hampir berakhir)
Beo Jji: (tidur di meja kerja)
E mi: (berjalan pelan dari belakang, lalu mengagetkan Beo Jji)
Beo Jji: (kaget, terbangun)
E mi: hai, e mi ga ganggu kan?
Beo Jji: (ini kan masih pagi.. pagi" begini mahluk itu sudah menggangguku)

[change screen]
seorang perempuan melewati pintu apartemen Beo Jji, sedikit mengintip.

[change screen]
Beojji: sedang apa kamu disini?
Emi: Mau memberikan sesuatu buat Beojji..

[change scree]
(close up sebatang coklat Hip Hop)
Emi: karena kamu lembur, kamu pasti lapar 'kan? jadi aku bawakan coklat untuk kamu

[change scree]
(close up muka Beojji terkejut)
Beojji: rasanya aku teringat sesuatu

[change screen]
[fade in: memory]
half-aged woman: Sayang, karena kamu sudah berbuat baik hari ini, ini hadiah coklat untukmu
boy: (senang) horeee!!!
[fade out]

[change screen]
(Close up muka Beojji)
Beojji: (kesakitan) Uuugh.. (kepalaku sakit sekali mengingatnya)

[change screen]
Emi: Kamu kenapa?
Beojji : (sakit sekali.. siapa orang itu? siapa aku sebenarnya?) aku tak apa-apa, Emi.. hanya sedikit lelah, kok.
Emi: (cemas) Benarkah begitu? aku takut kamu sakit..


to be continued